BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Komunikasi
menyentuh segala aspek kehidupan kita. Sebuah penelitian (Applboum, 1974 : 63)
menyebutkan bahwa tiga perempat (70%) waktu bangun kita digunakan untuk
berkomunikasi membaca, menulis dan mendengarkan (We
spend an
estimated three-fourths of our waking hours in some form of communications-reading, writing, speaking and listening). Komunikasi menentukan kualitas hidup kita. Termasuk di dalam manajemen. Manajemen yang
merupakan suatu proses yang khas yang terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakan dan pengendalian
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran- sasaran yang telah
ditentukan melalui sumberdaya manusia dan sumberdaya- sumberdaya lainya. Tentu disini
membutuhkan yang namanya komunikasi.
Membutuhkan berbagai macam Komunikasi
merupakan sarana untuk terjalinnya hubungan antar seseorang dengan orang lain,
dengan adanya komunikasi maka terjadilah hubungan sosial, karena bahwa manusia
itu adalah sebagai makluk social, di antara yang dengan yang lainnya saling
membutuhkan, sehingga terjadinya interaksi yang timbalk balik.
Komunikasi
memiliki hubungan erat kaitanya dengan kepemimpinan, bahkan dapat dikatakan
bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi. Apalagi syarat seorang pemimpin
selain ia harus berilmu, berwawasan kedepan, ikhlas, tekun, berani, jujur,
sehat jasmani dan rohani, ia juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi, Rogers
mengatakan “Leadership is Communication’’. Kemampuan berkomunikasi akan
menentukan berhasil tidaknya seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya.
pemimpin, khususnya dalam usaha untuk mempengaruhi prilaku orang lain. Inilah
hakekatnya dari suatu manajemen dalam organisasi. (1969:180).
B. Perumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Pengertian dari pada komunikasi
2. Pentingya komunikasi dalam manajemen
3. Peranan komunikasi dalam manajemen
C. Tujuan dan Manfaat
1.
Tujuan
a. Untuk mengetahui arti komunikasi
b. Untuk mengetahui peranan komunikasi
dalam manajemen
2. Manfaat
Manfaat
daripada penyusunan makalah ini adalah dapat memberikan pemahaman sedikit
tentang Komunikasi Dalam Manajemen. Terlebih khusus pada mahasiswa dan pada
umumnya bagi pembaca atau pun masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam
pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu
merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia
yaitu: Human communication is the process
through which individuals –in relationships, group, organizations and
societies—respond to and create messages to adapt to the environment and one
another.
Bahwa komunikasi manusia adalah
proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok,
organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi
dengan lingkungan satu sama lain.
Proses komunikasi di mulai pada saat sumber (pengirim
pesan) mempunyai ide atau pesan ; kemudian pada tahap pengkodean, sumber
(pengirim pesan) menentukan cara penyampaian pesan pada penerima. Pada tahap
pengkodean, penerima pesan menerima dan menterjemahkan pesan yang datang.
Proses komunikasi dikatakan berhasil jika penerima pesan dapat menerima dan
menterjemah isi pesan sesuai yang diinginkan oleh sumber (pengirim pesan). Jika
penerima merasa bahwa pesan yang diterima tidak jelas, maka sumber (pengirim)
lalu mengirimkan respon atau feedback. Dalam hal ini maka posisi penerima
berubah menjadi pengirim dan pengirim berubah menjadi penerima, dan proses
seperti ini disebut dengan proses komunikasi dua arah. Komunikasi satu arah
terjadi jika penerima tidak memberikan umpan balik. Akibatnya sering kali
tujuan komunikasi tidak tercapai.
2.2.
Pentingya Komunikasi Dalam Manajemen
Komunikasi memiliki hubungan yang erat sekali dengan
kepemimpinan, bahkan dapat dikatakan bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi.
Apalagi syarat seorang pemimpin selain ia harus berilmu, berwawasan kedepan,
ikhlas, tekun, berani, jujur, sehat jasmani dan rohani, ia juga harus memiliki
kemampuan berkomunikasi.
Komunikasi dalam organisasi adalah Komunikasi di suatu
organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak
yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang
serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
Proses Komunikasi memungkinkan manejer untuk melaksanakan
tugas-tugas mereka. Informasi harus dikomunikasikan kepada stafnya agar mereka
mempunyai dasar perencanaan, agar rencana-rencana itu dapat dilaksanakan.
Pengorganisasian memerlukan komunikasi dengan bawahan
tentang penugasan mereka. Pengarahan mengharuskan manejer untuk berkomunikasi
dengan bawahannya agar tujuan kelompo dapat tercapai. Jadi seorang manejer akan
dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen melalui interaksi dan komunikasi
dengan pihak lain
2.3. Fungsi dan
Tujuan Komunikasi Dalam Manajemen
Komunikasi menjalankan empat fungsi utama
sebagaimana yang diutarakan oleh Stephen P. Robbins (1996:5) yang telah diterjemahkan
oleh Hadyana Pujaatmaka sebagai berikut:
1.
Kendali
Komunikasi bertindak untuk
mengendalikan perilaku anggota organisasi
2. Motivasi
Komunikasi membantu
perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus
dilakukan, bagaimana mereka bekerja dengan, dan apa yang dapat dikerjakan untuk
memperbaiki kinerja jika itu dibawah standar.
3. Pengungkapan emosional
Bagi banyak karyawan, kelompok
kerja mereka merupakan sumber utama untuk interaksi sosial. Komunikasi yang
terjadi di dalam kelompok itu merupakan mekanisme fundamental dengan mana
anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka.
4. Informasi
Komunikasi memberikan
informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan
dengan meneruskan data guna mengenali dan menilai pilihan-pilihan alternatif.
B. Curtis (1992:5) mengemukakan bahwa terdapat beberapa
tujuan mengapa komunikasi terjadi di dalam organisasi atau perusahaan:
ü Give and Given Information (memberi dan di beri informasi)
Karyawan akan cenderung merasa
lebih baik mengenai diri mereka sendiri jika mereka di beri informasi dengan
baik dan di beri jalan masuk menuju informasi tersebut.
ü Persuade Others (mempengaruhi orang lain)
Komunikasi berguna untuk
merangsang minat, mengurangi permusuhan, dan menggerakkan karyawan untuk
melakukan suatu tugas atau mendidik perilaku.
ü Help Others (menolong orang lain)
Hal ini dapat dilakukan oleh
seorang atasan, antara lain melalui pemberian nasihat kepada para karyawan,
membantu pelanggan menyelesaikan masalah, ataupun memotivasi orang lain dalam
mencapai tujuan karier mereka.
ü Evaluating Behavior Effectiveness (mengevaluasi perilaku secara efektif)
Para anggota organisasi
memerlukan suatu penilaian untuk mengetahui hal-hal yang akan mereka lakukan
atau kapan koreksi terhadap prestasi mereka lakukan.
2.4. Prses Komunikasi dalam Manajemen
Berangkat dari paradigma Lasswell, Effendy (1994:11-19)
membedakan proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:
1. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah
proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer
dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture,
isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu
menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
Seperti disinggung di muka, komunikasi
berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh
komunikan. Dengan kata lain, komunikasi adalah proses membuat pesan yang setala
bagi komunikator dan komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama-tama
komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan disampaikan
kepada komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran dan atau
perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh
komunikan. Kemudian giliran komunikan untuk menterjemahkan (decode)
pesan dari komunikator. Ini berarti ia menafsirkan lambang yang mengandung
pikiran dan atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertian. Yang
penting dalam proses penyandian (coding) adalah komunikator dapat
menyandi dan komunikan dapat menerjemahkan sandi tersebut (terdapat kesamaan
makna).
2. Proses komunikasi sekunder
Proses komunikasi secara sekunder
adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan
menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang
sebagai media pertama.
Seorang komunikator menggunakan media
ke dua dalam menyampaikan komunikasike karena komunikan sebagai sasaran berada
di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks,
surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering
digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan
media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi,
radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb.).
PENUTUP
Kesimpulan
Dari urain pembahasan diatas kami
dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1.
Komunikasi
adalah proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain
2.
Fungsi dan Tujuan Komunikasi Dalam Manajemen
·
Kendali
·
Motivasi
·
Pengungkapan emosional
·
Informasi
B. Curtis (1992:5) mengemukakan bahwa terdapat beberapa tujuan mengapa komunikasi
terjadi di dalam organisasi atau perusahaan:
ü Give and Given
Information (memberi dan di beri informasi)
ü Persuade Others (mempengaruhi
orang lain)
ü Help Others (menolong orang
lain)
ü fectiveness (mengevaluasi
perilaku secara efektif).
DAFTAR PUSTAKA
nice info
BalasHapus