Sabtu, 23 Juni 2012

KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan kita. Sebuah penelitian (Applboum, 1974 : 63) menyebutkan bahwa tiga perempat (70%) waktu bangun kita digunakan untuk berkomunikasi membaca, menulis dan mendengarkan      (We spend an estimated three-fourths of our waking hours in some form of communications-reading, writing, speaking and listening). Komunikasi menentukan kualitas hidup kita. Termasuk di dalam manajemen. Manajemen yang merupakan suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran- sasaran yang telah ditentukan melalui sumberdaya manusia dan sumberdaya- sumberdaya lainya. Tentu disini membutuhkan yang namanya komunikasi.
Membutuhkan berbagai macam Komunikasi merupakan sarana untuk terjalinnya hubungan antar seseorang dengan orang lain, dengan adanya komunikasi maka terjadilah hubungan sosial, karena bahwa manusia itu adalah sebagai makluk social, di antara yang dengan yang lainnya saling membutuhkan, sehingga terjadinya interaksi yang timbalk balik.
Komunikasi memiliki hubungan erat kaitanya dengan kepemimpinan, bahkan dapat dikatakan bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi. Apalagi syarat seorang pemimpin selain ia harus berilmu, berwawasan kedepan, ikhlas, tekun, berani, jujur, sehat jasmani dan rohani, ia juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi, Rogers mengatakan “Leadership is Communication’’. Kemampuan berkomunikasi akan menentukan berhasil tidaknya seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya. pemimpin, khususnya dalam usaha untuk mempengaruhi prilaku orang lain. Inilah hakekatnya dari suatu manajemen dalam organisasi. (1969:180).
B. Perumusan Masalah
            Dalam penulisan makalah ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Pengertian dari pada komunikasi
2.      Pentingya komunikasi dalam manajemen
3.      Peranan komunikasi dalam manajemen
C. Tujuan dan Manfaat
1.      Tujuan
a.       Untuk mengetahui arti komunikasi
b.      Untuk mengetahui peranan komunikasi dalam manajemen
2.      Manfaat
Manfaat daripada penyusunan makalah ini adalah dapat memberikan pemahaman sedikit tentang Komunikasi Dalam Manajemen. Terlebih khusus pada mahasiswa dan pada umumnya bagi pembaca atau pun masyarakat.














BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu: Human communication is the process through which individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
Proses komunikasi di mulai pada saat sumber (pengirim pesan) mempunyai ide atau pesan ; kemudian pada tahap pengkodean, sumber (pengirim pesan) menentukan cara penyampaian pesan pada penerima. Pada tahap pengkodean, penerima pesan menerima dan menterjemahkan pesan yang datang. Proses komunikasi dikatakan berhasil jika penerima pesan dapat menerima dan menterjemah isi pesan sesuai yang diinginkan oleh sumber (pengirim pesan). Jika penerima merasa bahwa pesan yang diterima tidak jelas, maka sumber (pengirim) lalu mengirimkan respon atau feedback. Dalam hal ini maka posisi penerima berubah menjadi pengirim dan pengirim berubah menjadi penerima, dan proses seperti ini disebut dengan proses komunikasi dua arah. Komunikasi satu arah terjadi jika penerima tidak memberikan umpan balik. Akibatnya sering kali tujuan komunikasi tidak tercapai.

2.2. Pentingya Komunikasi Dalam Manajemen
Komunikasi memiliki hubungan yang erat sekali dengan kepemimpinan, bahkan dapat dikatakan bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi. Apalagi syarat seorang pemimpin selain ia harus berilmu, berwawasan kedepan, ikhlas, tekun, berani, jujur, sehat jasmani dan rohani, ia juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi.
Komunikasi dalam organisasi adalah Komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
Proses Komunikasi memungkinkan manejer untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Informasi harus dikomunikasikan kepada stafnya agar mereka mempunyai dasar perencanaan, agar rencana-rencana itu dapat dilaksanakan.
Pengorganisasian memerlukan komunikasi dengan bawahan tentang penugasan mereka. Pengarahan mengharuskan manejer untuk berkomunikasi dengan bawahannya agar tujuan kelompo dapat tercapai. Jadi seorang manejer akan dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen melalui interaksi dan komunikasi dengan pihak lain
2.3. Fungsi dan Tujuan Komunikasi Dalam Manajemen
Komunikasi menjalankan empat fungsi utama sebagaimana yang diutarakan oleh Stephen P. Robbins (1996:5) yang telah diterjemahkan oleh Hadyana Pujaatmaka sebagai berikut:
1.      Kendali
Komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota organisasi

2.      Motivasi
Komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan, bagaimana mereka bekerja dengan, dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu dibawah standar.
3.      Pengungkapan emosional
Bagi banyak karyawan, kelompok kerja mereka merupakan sumber utama untuk interaksi sosial. Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka.
4.      Informasi
Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenali dan menilai pilihan-pilihan alternatif.
B. Curtis (1992:5) mengemukakan bahwa terdapat beberapa tujuan mengapa komunikasi terjadi di dalam organisasi atau perusahaan:
ü  Give and Given Information (memberi dan di beri informasi)
Karyawan akan cenderung merasa lebih baik mengenai diri mereka sendiri jika mereka di beri informasi dengan baik dan di beri jalan masuk menuju informasi tersebut.
ü  Persuade Others (mempengaruhi orang lain)
Komunikasi berguna untuk merangsang minat, mengurangi permusuhan, dan menggerakkan karyawan untuk melakukan suatu tugas atau mendidik perilaku.


ü  Help Others (menolong orang lain)
Hal ini dapat dilakukan oleh seorang atasan, antara lain melalui pemberian nasihat kepada para karyawan, membantu pelanggan menyelesaikan masalah, ataupun memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan karier mereka.
ü  Evaluating Behavior Effectiveness (mengevaluasi perilaku secara efektif)
Para anggota organisasi memerlukan suatu penilaian untuk mengetahui hal-hal yang akan mereka lakukan atau kapan koreksi terhadap prestasi mereka lakukan.
2.4. Prses Komunikasi dalam Manajemen
Berangkat dari paradigma Lasswell, Effendy (1994:11-19) membedakan proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:

1. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
Seperti disinggung di muka, komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Dengan kata lain, komunikasi adalah proses membuat pesan yang setala bagi komunikator dan komunikan. Prosesnya sebagai berikut, pertama-tama komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian giliran komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti ia menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertian. Yang penting dalam proses penyandian (coding) adalah komunikator dapat menyandi dan komunikan dapat menerjemahkan sandi tersebut (terdapat kesamaan makna).
2.   Proses komunikasi sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan komunikasike karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb.).


PENUTUP
Kesimpulan
            Dari urain pembahasan diatas kami dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1.      Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain
2.      Fungsi dan Tujuan Komunikasi Dalam Manajemen


·         Kendali
·         Motivasi
·           Pengungkapan emosional
·           Informasi


B. Curtis (1992:5) mengemukakan bahwa terdapat beberapa tujuan mengapa komunikasi terjadi di dalam organisasi atau perusahaan:
ü  Give and Given Information (memberi dan di beri informasi)
ü  Persuade Others (mempengaruhi orang lain)
ü  Help Others (menolong orang lain)
ü  fectiveness (mengevaluasi perilaku secara efektif).






DAFTAR PUSTAKA



1 komentar: